Ragam
Kasus SCC Telkom KPK Panggil Eks Direktur Telkom Alex J Sinaga
Eks Direktur PT Telkom Indonesia periode 2016-2019, Alex J Sinaga dipanggil KPK terkait kasus dugaan korupsi pembelian server dan storage

Jakarta, pantausidang – Eks Direktur PT Telkom Indonesia periode 2016-2019, Alex J Sinaga dipanggil KPK terkait kasus dugaan korupsi pembelian server dan storage oleh PT Prakarsa Nusa Bakti (PT PNB) kepada PT Sigma Cipta Caraka (PT SCC) pada tahun 2017.
KPK memanggil untuk pemeriksaan Alex sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi perusahaa BUMN yang telah menjerat tiga orang tersangka tersebut.
Jurubicara KPK Tessa Mahardika Sugiharto mengatakan pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. Jumat, 21 Februari 2025.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, atas nama AJS Direktur PT. Telkom Indonesia (2016-2019),” ujarnya.
Tersangka
Sebelumnya KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pembelian server dan storage. Yaitu oleh PT Prakarsa Nusa Bakti (PT PNB) kepada PT Sigma Cipta Caraka (PT SCC) pada tahun 2017.
Lalu tiga tersangka itu yakni; Direktur PT Prakarsa Nusa Bakti Roberto Pangasian Lumban Gaol (RPGL) , Afrian Jafar (AJ) selaku Pegawai PT Prakarsa Nusa Bakti dan IM.
Sedangkan, kasus ini bermula pada tahun 2016 ketika Roberto Pangasian Lumban Gaol (RPLG) mengalihkan kepengurusan PT Prakarsa Nusa Bakti kepada Benny Seputra Lumban Gaol (BSLG).
Namun dia tetap terlibat dalam pengelolaan perusahaan tersebut.
Dokumen Palsu
Pada awal 2017, Roberto atau RPLG bersama Afrian Jafar atau AJ dan IM menawarkan skema pembiayaan proyek data center kepada PT Sigma Cipta Caraka.
Namun persetujuan proyek berjalan tanpa kajian risiko yang memadai dengan melampirkan pengaturan dokumen palsu.
Untuk pekerjaan pembelian server dan storage oleh PT PNB pada tahun 2017, PT SCC melakukan pinjaman di 3 bank. Antara lain dengan nilai pinjaman di Bank DBS pinjaman sebesar Rp. 84.040.000.000,-, lalu di Bank BNI sebesar Rp204.160.275.185 (nilai Pokok dan bunga pinjaman) dari pokok pinjaman sebesar Rp172.220.000.000,-. Sumber dana pelunasan kepada Bank BNI dan pinjaman dari Bank HSBC sebesar Rp. 90.500.000.000,-.
Pada April 2017, PT Sigma Cipta Caraka mengirim dana proyek sebesar Rp236 miliar ke rekening PT Granary Reka Cipta, yang kemudian menyalurkannya ke PT Prakarsa Nusa Bhakti.
Namun, dana tersebut sebagian besar penggunaannya untuk kepentingan pribadi Roberto alias RPLG. Yakni untuk pembayaran angsuran, dan penempatan deposito, tanpa adanya realisasi proyek yang sebenarnya.
Menurut KPK, dari hasil perhitungan BPKP menemukan dugaan kerugian Negara pada pekerjaan pembelian server dan storage oleh PT PNB kepada PT SCC pada tahun 2017, PT SCC ini yaitu sebesar 280 Miliar lebih.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, KPK menjerat para tersangka dengan pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. *** Red
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.