Nasional
Kekuatan Cerita, Mindful Reading, dan Seni sebagai Ruang Aman Bagi Anak Tumbuh

Jelajah Dunia, Pembersihan Jiwa
Ida Ahdiah berpandangan, buku dan cerita adalah sarana bagi setiap anak berinteraksi satu sama lain dan lintas wilayah. Cerita dan seni memiliki keterhubungan satu sama lain. Bahkan, kadang kala seni tidak hanya muncul dari seorang seniman tetapi juga bisa dari profesi apapun. Dia mencontohkan, buku cerita anak yang dia tulis ternyata profesi sebenarnya ilustrator buku Ida tersebut adalah seorang dokter.
“Sebagai penulis, saya selalu terpanggil untuk menyampaikan nilai-nilai positif untuk anak memahami dunia sekitar dan dunia di luar dirinya tentu saja. Saya berharap juga bahwa cerita yang saya tulis ini menjadi ruang aman bagi anak untuk tumbuh, berani, dan sehat,” ungkap Ida.

Profesor Maila Dinia Husni Rahiem (kiri), Yeni Ratna Yuningsih (tengah), dan Ida Ahdiah (kanan). Foto: Sabir Laluhu.
Dia menjelaskan, untuk menulis cerita yang bermakna bagi anak maka modal utamanya adalah membaca, mendengarkan, mengamati atau mengalami langsung, menentukan tema, hingga disiplin dan tidak boleh bersikap menunda-nunda penulis cerita. Inspirasi cerita dapat didapati bahkan dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
“Jadi, mulai saja menulis, jangan menunda-nunda,” kata Ida.
Yeni Ratna Yuningsih mengungkapkan, karya satra seperti cerita dan karya seni merupakan bagian penting dan memiliki kekuatan bagi seseorang termasuk anak. Menurut Yeni, berbagai karya seni yang dihadirkan anak-anak Indonesia dalam festival Kids Biennale Indonesia 2025 telah menunjukkan adanya kreativitas, kepekaan emosional, empati, dan kekuatan katarsis. Yeni menjelaskan, seni sebagai kekuatan katarsis maksudnya yakni kekuatan untuk pembersihan residu dalam jiwa dan emosi di mana orang merasa terwakili secara emosi.
“Ketika kita menikmati sebuah karya seni, misalnya, ketika kita menonton film atau membaca novel atau membaca puisi atau menyimak puisi, itu orang bisa menangis tersedu-sedu atau senyum-senyum sendiri. Padahal misalnya apa yang kita nonton itu adalah fiksi bukan kenyataan sebenarnya. Nah, kenapa orang bisa punya koneksi terhadap karya satra ataupun terhadap karya seni, itu karena kekuatan katarsis itu,” ujar Yeni.
Mahasiswi Semester 6 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Deniz Ma’rifah berpandangan, materi yang dipaparkan oleh Prof. Maila Dinia Husni Rahiem telah menunjukkan bahwa cerita menjadi sumber kekuatan bagi anak dan ruang aman bagi anak. Bagi Deniz, materi tersebut juga bagus dan sangat diperlukan bagi Deniz dan teman-temannya yang merupakan calon guru PAUD. Musababnya, metode pengajaran dengan cerita dan mindful reading dapat mengembangkan kognitif, kreativitas, dan imajinasi anak.
“Nanti saya akan menerapkan pelajaran tentang ruang aman lewat cerita dan mindful reading ke dalam praktik mengajar PAUD dengan model drama storrytelling maupun kelompok diskusi di mana saya menanyakan perasaan anak, apa yang kalian ketahui tentang cerita tersebut atau karakter peran dari cerita tersebut,” kata Deniz. *** Sabir Laluhu
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Saksi4 minggu ago
Manajer Keuangan PT Sempurna Global Dipanggil KPK
-
Saksi3 minggu ago
Dirut PT Integra Pratama Andree Santoso Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi EDC BRI
-
Saksi7 hari ago
KPK Periksa Bos PT Mitra Dinamis Yang Utama, Muhammad Deny di Kasus K3 Kemenaker RI
-
Dakwaan2 minggu ago
PT Adaro Milik Boy Tohir Disebut di Sidang Dakwaan Perkara Minyak Mentah Pertamina
You must be logged in to post a comment Login