MAKI Terkejut! Melihat Kejagung di Bawah KPK

Apresiasi Masyarakat

MAKI menyoroti bahwa meskipun Kejagung jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT), namun lembaga penegak hukum pemerintah itu mampu mengungkap kasus-kasus megakorupsi seperti korupsi PT Timah, Asabri, Jiwasraya, dan sektor perkebunan dengan nilai kerugian hingga ratusan triliun rupiah.

Kasus OTT besar terbaru yang melibatkan mantan pejabat Mahkamah Agung, Ricard Zarof, yang berhasil menyita dana fantastis Rp 1 triliun.

Sebaliknya, KPK yang selama ini masih berkutat pada kasus suap dan proyek pengadaan, belum menunjukkan gebrakan signifikan di bawah kepemimpinan baru.

Meskipun upaya mengejar buronan Harun Masiku dengan menetapkan tersangka Hasto Kristiyanto mendapat apresiasi,

Tampaknya publik belum melihat kelemahan KPK dalam pencegahan dan supervisi korupsi.

“Keberhasilan besar Kejagung dalam mengembalikan uang negara belum cukup mendapat apresiasi publik.’

‘Sementara KPK yang masih berkutat di kasus suap kecil justru mendapat peningkatan citra. Ini aneh,” ujar Boyamin.

Lalu, Polri sendiri mendapatkan citra positif sebesar 65,7 persen, terutama berkat keberhasilan dalam mengawal Pemilu dan Pilkada Serentak serta menangani kasus viral dengan cepat.

Tetap Semangat

MAKI menekankan, pentingnya edukasi publik agar penilaian terhadap lembaga hukum lebih obyektif berdasarkan prestasi nyata, bukan hanya persepsi.

“Semua lembaga harus tetap semangat dan terus bekerja keras agar masyarakat melihat prestasi mereka lebih luas,” tegasnya.

Bagaimanapun, MAKI tetap menghormati hasil survei ini sebagai bahan evaluasi bagi lembaga penegak hukum,

Agar semakin berprestasi dan transparan dalam menegakkan hukum di Indonesia. *** AAY

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2