Connect with us

Ragam

Dorong Ekonomi Nasional, Pemerintah Gulirkan Insentif Lebaran

Published

on

Menko perekonomian Airlangga Hartarto soal kebijakan jelang lebaran (foto - sumber ekonomi.go.id)

Jakarta, pantausidang – Pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menjelang Idulfitri 2025. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan pasokan agar perekonomian tetap bergerak dinamis selama libur Lebaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa perekonomian nasional sepanjang 2024 menunjukkan ketahanan yang baik, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,03% (yoy). Beberapa provinsi mencatatkan pertumbuhan signifikan, seperti Papua Barat dan Maluku Utara yang masing-masing tumbuh 20,8% dan 13,73%, didukung oleh sektor industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian.

Optimisme terhadap kondisi ekonomi juga terlihat dari beberapa indikator utama, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 126,4 pada Februari 2025, PMI Manufaktur yang tetap ekspansif di level 53,6, serta inflasi yang terkendali dengan deflasi 0,48% (mtm) akibat program diskon tarif listrik.

Stimulus Ekonomi Jelang Lebaran

Untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi selama Idulfitri, Pemerintah menggulirkan sejumlah kebijakan, antara lain:

Program pariwisata yang diperkirakan menarik 122,1 juta perjalanan wisatawan.

Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 6% untuk tiket transportasi.

Diskon tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh di beberapa ruas tol pada H-7 hingga H-4 serta H+7 hingga H+8 Idulfitri.

Percepatan program kendaraan listrik dengan subsidi Rp7 juta per unit untuk motor listrik.

Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh serta bonus bagi pengemudi dan kurir berbasis aplikasi yang harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Idulfitri.

Penyaluran THR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan dua minggu sebelum Idulfitri.

Program belanja nasional seperti Friday Mubarak (28 Februari – 28 Maret 2025) dengan target transaksi Rp75-77 triliun, BINA Lebaran (14-30 Maret 2025) dengan target transaksi Rp30 triliun, serta kampanye belanja online Ramadan.

Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Pemerintah juga terus memantau dinamika ekonomi global, termasuk kebijakan ekonomi baru di Amerika Serikat yang berpotensi memengaruhi perdagangan dunia. Meskipun beberapa negara menghadapi ancaman resesi yang lebih besar, Indonesia tetap berada dalam posisi stabil dengan probabilitas resesi di bawah 5%, jauh lebih rendah dibandingkan Meksiko (38%), Kanada (35%), dan Amerika Serikat (25%).

“Dengan fondasi ekonomi nasional yang solid, diversifikasi mitra dagang, serta hilirisasi yang terus diperkuat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjaga stabilitas dan daya saingnya. Namun, komitmen dan sinergi dari semua pihak tetap diperlukan agar fundamental ekonomi semakin inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah optimistis bahwa serangkaian kebijakan ini dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri. *** (Red).

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Advertisement

Facebook

Tag

Trending