Connect with us

Saksi

Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Periksa President Director PT Medco E&P Indonesia

Published

on

Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah soal Minyak Mentah

Jakarta, pantausidang– Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa President Director PT Medco E&P Indonesia berinisial RG terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero), Sub Holding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.

Pemeriksaan dilakukan oleh tim jaksa penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus).

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna menegaskan, pemanggilan RG sebagai saksi bagian dari proses penyidikan untuk mengungkap dugaan korupsi yang merugikan negara.

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara atas nama tersangka HW dan kawan-kawan,” tutur Anang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2025).

Selain RG, Kejagung juga turut memeriksa 9 saksi lainnya. Mereka adalah FTR selaku Manager Market Research & Data Analysis PT Kilang Pertamina Internasional, HSN selaku Chartering Manager PT Mahameru Kencana Abadi.

Kemudian, YCB selaku Officer Crude & Black Oil Operation I PT Pertamina International Shipping, SM selaku Pj. VP Board Strategis Support PT Pertamina (Persero), GPM selaku Senior Commercial Manager Medco E&P (Gresik) Ltd (3 Maret 2022–29 Agustus 2024).

Selanjutnya, ada NQ sebagai VP Refinery & Petrochemical Optimization PT Pertamina (Persero) (Okt 2020–Ags 2021), MR sebagai Istri Irawan Prakoso, YP selaku Analyst Governance Performance Risk & Complain PT Pertamina Patra Niaga, dan DFR – Istri tersangka HB.

Anang menyebutkan bahwa para saksi diperiksa atau dimintai keterangan untuk tersangka HW dan para tersangka lainnya.

Dalam kasus ini, Kejagung menetapkan 9 tersangka pada gelombang kedua. ‎Adapun para tersangkanya di antaranya Mohammad Riza Chalid (MRC) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa dan PT Orbit Terminal Merak (OTM) serta Vice President ‎(VP) Supply dan Distribusi PT Pertamina 2011–2015, Alfian Nasution (AN).

Kemudian, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina 2014, Hanung Budya Yuktyanta (HBY); SVP Integrated Supply Chain 2017–2018, Toto Nugroho (TN);‎ VP Crude and Product PT Pertamina 2018–2020, Dwi Sudarsono (DS); dan mantan VP Integrated Supply‎ Chain, Hasto Wibowo (HW).

Selanjutnya,‎ Direktur Gas Petochemical and New Business PT Pertamina International Shipping, Arief Sukmara (AS); Business Development Manager PT Trafigura, Martin Haendra (MH); dan Business Development Manager PT Mahameru Kencan Abadi, Indra Putra (IP). *** (AAY)

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Facebook

Coaching Clinic KUHP by Forwaka

Tag

Trending