Connect with us

Nasional

Efektivitas Deteksi Dini Gejala Stroke dengan MRI, MRA

Slogan segera ke rumah sakit (RS) seketika mengenal gejala dan tanda-tanda stroke atau deteksi dini, akan lebih efektif kalau dibarengi dengan ketersediaan alat diagnostik MRI (magnetic resonance imaging) dan MRA (magnetic resonance angiography) di berbagai rumah sakit

Published

on

Deteksi dini Gejala Stroke

“aneurisma aorta, pada pasien yang usianya 40 tahun ke atas. Tapi ada aneurisma aorta, seumur hidup (pasien), pembuluh darah otaknya tidak pernah pecah atau penyumbatan. Ibaratnya (pasien) berteman baik dengan penyakit bawaan. Dari buku-buku baru (mengenai bedah saraf) yang saya beli dari Jepang, ada faktor genetik, berkontribusi pada risiko stroke,” kata Prof. Satyanegara.

Beberapa gen yang diketahui terkait dengan peningkatan risiko stroke termasuk PITX2 dan ZFHX3, yang berperan dalam kejadian stroke iskemik. Selain itu, mutasi pada gen tertentu dapat menyebabkan kondisi genetik yang meningkatkan risiko stroke hemoragik, seperti sindrom Ehler-Danlos.

“Dengan demikian, informasi untuk deteksi dini, prediksi risiko (penyakit) congenital belum jelas. Stroke yang secara umum, akibat (pecahnya) pembuluh darah di otak, informasi (untuk deteksi dini) jelas, mudah diketahui. MRI, MRA (untuk deteksi dan diagnosis) penyakit pembuluh darah bisa sangat membantu,” kata Prof. Satyanegara. *** (Liu).

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Facebook

Tag

Trending