Ragam
Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan IAW ke KPK dan 7 Lembaga Lainnya: Dugaan Manipulasi Data Riwayat Pendidikan Muncul

Jakarta, pantausidang – Jaksa Agung ST Burhanuddin dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Indonesian Audit Watch (IAW) terkait dugaan manipulasi data riwayat pendidikan yang memicu tanda tanya publik. Selain KPK, laporan juga diajukan kepada tujuh lembaga lain, termasuk Ombudsman RI, terkait dugaan maladministrasi dalam penerbitan ijazah Burhanuddin.
Permasalahan ini pertama kali mencuat pada medio 2021, saat ditemukan ketidaksesuaian data pendidikan Burhanuddin di berbagai dokumen resmi. Dalam buku pengukuhan profesornya, Burhanuddin disebut sebagai lulusan Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945, Semarang, Jawa Tengah, tahun 1983.
Namun, pada situs resmi Kejaksaan Agung, disebutkan bahwa Burhanuddin adalah lulusan Universitas Diponegoro pada tahun 1980. Perbedaan serupa terjadi pada data pendidikan pascasarjana Burhanuddin, yang di situs Kejaksaan Agung tertera sebagai lulusan Magister Manajemen dari Universitas Indonesia pada 2001, sementara buku pengukuhan menyebut Sekolah Tinggi Manajemen Labora di DKI Jakarta sebagai tempat ia menyelesaikan program magister.
Sekretaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus, menegaskan bahwa pihaknya berharap Ombudsman RI dapat menyelidiki dugaan maladministrasi ini secara serius. Menurutnya, perbedaan data tersebut menunjukkan potensi ketidakjujuran dalam publikasi riwayat pendidikan Burhanuddin, yang menurutnya adalah hal serius karena menyangkut integritas akademik.
“Kami melihat adanya dugaan kuat bahwa rekam jejak pendidikan Jaksa Agung Burhanuddin diubah sesuai kepentingan tertentu. Hal ini tidak hanya mencoreng nama baik pendidikan, tetapi juga berpotensi merusak citra dunia akademik secara keseluruhan,” ungkap Iskandar, dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Jumat, 25 Oktober 2024.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Ragam4 minggu ago
Pesan Waisak 2025 VPDS, Umat Beragama Jangan Kejar Kemenangan Semu
-
Saksi3 minggu ago
Sidang Kredit Fiktif: Rp57 Miliar Lenyap di Unit BRI Menteng Kecil
-
Saksi3 minggu ago
Bobol Kredit Fiktif, Terdakwa Mengaku Kuasai Ratusan PIN ATM BRI
-
Justitia4 minggu ago
Kronologi Oknum Letnan Dua TNI Membobol BRI Bertahun-tahun Senilai Rp65 Miliar