Connect with us

Penyidikan

KPK Periksa 14 Saksi Dugaan Korupsi Dana Hibah Pokmas APBD Jatim

pemeriksaan terhadap 14 saksi hari ini merupakan bagian dari upaya KPK untuk mengungkap kebenaran dan mengusut tuntas kasus hibah Pokmas

Published

on

KPK periksa direktur PT Sinar Kumala Nagaa

Jakarta,  Pantausidang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap 14 saksi terkait dugaan korupsi pengelolaan dana hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021-2022.

Jurubicara KPK Tessa Mahardika Sugiharto mengatakan, pemeriksaan di Polres Sumenep, Jawa Timur, hari ini, Selasa (04/02).

Setidaknya ada 14 belas saksi merupakan ketua dari berbagai kelompok masyarakat yang terlibat dalam kasus ini. Mereka yaitu:

1. RMSA – Ketua Kelompok Masyarakat Kenanga

2. M – Ketua Kelompok Masyarakat Cahaya Pro

3. AK – Ketua Kelompok Masyarakat Asri

4. N – Ketua Kelompok Masyarakat Aqiq Zaman

5. MH – Ketua Kelompok Masyarakat Satria Berruh Slamet

6. KA – Ketua Kelompok Masyarakat Beringin Garda Jaya

7. SA – Ketua Kelompok Masyarakat Indah

8. ARM – Ketua Kelompok Masyarakat Gunung Emas

9. AR – Ketua Kelompok Masyarakat Pancoran Emas

10. AZ – Ketua Kelompok Masyarakat Cekonce Damai

11. KK – Ketua Kelompok Masyarakat Cekonce Rukun

12. S – Ketua Kelompok Masyarakat Ilegal

13. AR – Ketua Kelompok Masyarakat Oren

14. MA – Ketua Kelompok Masyarakat Tegar

Selanjutnya Tessa menyatakan, pemeriksaan terhadap para saksi merupakan bagian dari upaya KPK sepanjang untuk mengungkap kebenaran dan mengusut tuntas dugaan korupsi dana hibah Pokmas APBD Jatim.

“Kami berkomitmen untuk menindak tegas setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.” ujarnya.

Latar Belakang Kasus

Menurut informasi yang dihimpun dari situs resmi KPK (kpk.go.id), faktanya kasus ini bermula dari laporan masyarakat mengenai indikasi penyimpangan dalam penyaluran dana hibah APBD Provinsi Jawa Timur kepada sejumlah Pokmas.

Semula dana hibah tersebut seharusnya berguna untuk program pemberdayaan masyarakat, ternyata akhirnya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

KPK telah melakukan penyelidikan sejak awal tahun 2024 dan menemukan sejumlah fakta yang mengarah pada dugaan korupsi.

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Facebook

Tag

Trending