Connect with us

Ragam

Pameran Dagang ke-5 GPHRI, OCTF Buka Kesempatan kepada Para Pelaku Usaha Indonesia

Published

on

Direktur pengamanan perdagangan Kemendag, Reza Pahlevi Chairul (ke 3 dari kiri), Ketua umum GPHRI, Vera Umbara (tengah), project director OCTF, Vida Qu (ke 3 dari kanan)

Jakarta, pantausidang — Pimpinan proyek Overseas Chinese Trade Fair (OCTF) untuk kegiatan berbagai pameran dagang China di luar negeri termasuk Indonesia meyakini prospek dan penjajakan kerjasama dengan para pelaku usaha di Indonesia. Masyarakat terutama pelaku usaha antusias mengikuti pameran yang berlangsung selama dua hari (24 – 25 Nov) di Mangkuluhur Artotel, Jl. Gatot Subroto. Pameran kali ini, merupakan yang ke-5 kalinya diselenggarakan di Jakarta.

“Kami membawa beberapa Perusahaan China, menampilkan berbagai produk termasuk manufacturing dengan AI (artificial intelligence), smart city, peralatan rumah tangga dan teknologi hijau (ramah lingkungan). Peralatan dengan teknologi AI, bisa membantu disabilitas (disabled people), manula (manusia lanjut usia) melakukan kegiatan. Pengunjung bisa melihat langsung di booth pameran dan bertanya langsung mengenai aplikasinya,” Pimpinan proyek OCTF Vida Qu mengatakan kepada Redaksi di sela pameran.

Pameran dengan tema Unlocking Potential Business for Sustainable Hospitality Growth diinisiasi GPHRI (gabungan pengusaha hotel dan restoran Indonesia), OCTF conference & expo 2025 menjembatani, memberi akses kepada berbagai Perusahaan asal China dengan reputasi internasional serta kesempatan emas. Harapan OCTF, tentunya juga membantu, memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia mencari pasar baru, yang berkelanjutan dan juga membuka kesempatan kepada para pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Tercatat, ada 25 peserta pameran di Mangkuluhur dengan berbagai produk seperti mesin manufacturing, berbagai produk ramah lingkungan, artificial intelligence pada e-commerce, pembelajaran dan tentunya management untuk berbagai sektor/jenis industry.

“Teknologi AI sudah bisa membantu orang disabilitas (disabled people), manula. Beberapa peserta pameran juga menampilkan berbagai produk untuk industry hospitality. Kami juga memfasilitasi kalau ada pelaku usaha di Indonesia yang mencari produk tertentu,” kata Sekjen Shenzhen Overseas Chinese Think Tank.

Di tempat yang sama, Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Reza Pahlevi Chairul melihat prospek perdagangan Indonesia dengan China, termasuk sektor hospitality yang saling berkaitan dengan industri perhotelan, restoran, pariwisata, dan manajemen acara atau Event Organizer (EO).

Nilai perdagangan bilateral Indonesia – China sudah di atas rata-rata. Sehingga Pemerintah Indonesia dalam hal ini, Kementerian Perdagangan juga memastikan kelangsungan usaha sektor perhotelan, resto, pariwisata, EO dan lain sebagainya.

Kemendag sebagai regulator dan fasilitator perlu menjaga keseimbangan industry bilateral perdagangan kedua negara. Indonesia juga bisa menambah nilai ekspor ke China. Dengan demikian, Kemendag berharap ada kelonggaran prosedur ekspor ke China.

“Prosedurnya bisa lebih sederhana. Walaupun tema pameran mengenai hospitality, tapi saya berharap juga menyertakan produk lain, industry lain,” kata Reza Pahlevi Chairul.

Menurutnya, ada keinginan Dirjen Daglu Kemendag untuk hadir pada acara GPHRI OCTF. Tapi karena ada kegiatan lain yang sudah terjadual, sehingga diwakilkan oleh Direktur Pengamanan Perdagangan.

Kemendag sangat apresiasi dengan acara pameran ini, khususnya inisiatif dan kerja keras ketua umum GPHRI, Vera Umbara dan tim.

“Mohon maaf karena pak Dirjen (Perdagangan Luar Negeri) tidak bisa datang. Pesan dari beliau, agar perlu transparansi dan keterbukaan sehingga pameran tahunan OCTF di Indonesia, bisa meningkatkan volume perdagangan bilateral edua negara. Pameran ini juga menjadi model dan referensi untuk kedua belah pihak, khususnya para pelaku usaha dengan prinsip saling menguntungkan,” kata Reza Pahlevi Chairul. *** (Liu)

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Facebook

Setahun Kemenkum

Tag

Trending