Ragam
Produsen Briket Jaga Pasokan, Mutu Bahan Baku
Kalau briket (dari batok kelapa Indonesia) dibakar, abunya putih, apinya bisa stabil. Sehingga kami tidak mau impor lagi, sebaliknya antisipasi ketersediaan bahan baku
Karena kekurangan bahan baku, pabrik karbon aktif di berbagai daerah juga sempat mati suri. Para petani kelapa cenderung menjual batok kepada produsen briket, ketimbang karbon aktif. Sementara beberapa pengepul kelapa di berbagai daerah juga memilih ekspor ketimbang jual di pasar dalam negeri.
Waktu itu, masalah (kekurangan) bahan baku luar biasa. Kondisi tersebut ibaratnya blessing in disguise untuk petani khususnya (pembuat) arang. Harga arang melonjak, bahkan sudah ‘menyalib’ (melampaui) harga kopra.
“Batok atau tempurung kelapa ibaratnya sampah (industri kelapa), tapi bisa ‘menyalip’ harga main product (yakni) kopra. Harga arang Rp 10 ribu (per kilo), sementara kopra Rp 9 ribu,” kata Asep Mulyana.*** Liu.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Saksi4 minggu agoKasus Korupsi DJKA Medan, KPK Periksa Dirut PT Karya Logistik Nusantara Fery Hendriyanto
-
Nasional1 minggu agoHuang De Wei 黃德維, Asisten Pribadi Alm. The Ning King untuk Kegiatan Mandarin
-
Saksi4 minggu agoKPK Periksa Komisaris PT Tri Tirta Permata, Eddy Kurniawan Winarto Soal Dugaan Korupsi Jalur Kereta Api Medan
-
Saksi3 minggu agoKepala Departemen Pembiayaan Syariah LPEI Kamaruzzaman Kembali Diperiksa KPK


You must be logged in to post a comment Login