Daerah
TSDP Kepri terus ditingkatkan dengan kapal perintis, komersial
13 lintas perintis dilayani empat kapal, dengan anggaran 15,8 milyar. Nantinya akan ada satu tambahan kapal untuk melayani kepulauan Natuna hingga ke Kalbar
Pantausidang, Jakarta – Kondisi transportasi sungai, danau, penyeberangan (TSDP) di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk lalu lintas, angkutan, saat ini telah terlayani dengan 19 lintas penyeberangan dengan 13 kapal penyeberangan.
Dari 19 lintas tersebut, terdapat 13 lintas Perintis yang disubsidi pemerintah (dalam hal ini Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan. “Sisanya, ada enam yang merupakan lintas komersial,” Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan kepada Redaksi.
Sejumlah 13 lintas perintis tersebut dilayani oleh empat kapal, dengan jumlah anggaran 15,8 milyar. Nantinya akan ada satu tambahan kapal kapal untuk melayani kepulauan Natuna, provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga ke Kalimantan Barat (Kalbar).
Anggaran yang dialokasikan Ditjen Hubdat Kemenhub untuk meningkatkan TSDP di Kepri sekitar Rp 28,8 milyar. Angka tersebut terdiri dari subsidi sekitar Rp 15,8 miliar dan pembangunan pelabuhan Sedanau (Kab. Natuna) sekitar Rp 13 miliar.
“Banyak pelabuhan yang rata-rata sudah tersedia kapal penyebrangan, pelabuhan penyeberangan baik konstruksi beton maupun MB (movable bridge). Rutenya Tambelan Sampit (Kalbar), Sintete (Kab. Sambas Kalbar), Midai (Kab. Natuna Kepri). Pelabuhan Sintete merupakan salah pelabuhan penyebrangan kapal laut untuk mengangkut penumpang, kendaraan dan barang, khususnya yang menggunakan kapal roro atau kapal Ferry atau kapal perintis lainnya,” kata Budi Setiyadi.
Angkutan penyeberangan di Kepri telah menjangkau antar kabupaten/kota didalam provinsi, maupun dari dan ke luar provinsi sekitar, seperti Riau, Jambi,dan Kalimantan Barat. Selanjutnya untuk skala prioritas, tentunya diutamakan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dan perbatasan (1P).
Wilayah 3T– 1P antara lain Karimun dan Natuna (Kepri) yang tentunya juga terhubung dengan kota Batam sebagai wilayah bangkitan perjalanan. Semua terkoneksi,memang sentra produksi lebih banyak di Batam.
“Pasokan sayur mayur dari Sumatera terutama Jambi, Riau ke Batam dulu. Sehingga penyeberangan antara provinsi (Riau, Jambi) untuk pasokan sayur, masuk ke Batam. Lalu diseberangkan ke wilayah 3T di Kepri,” kata Budi Setiyadi.*** (Liu)
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Dakwaan4 minggu ago
Kasus Emas Antam: Saksi Ungkap Budi Said Marah karena Merasa Ditipu Eksi Anggraini
-
Daerah4 minggu ago
Sinergitas Pusat Daerah Transisi Suksesi Kepemimpinan
-
Ragam4 minggu ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan IAW ke KPK dan 7 Lembaga Lainnya: Dugaan Manipulasi Data Riwayat Pendidikan Muncul
-
Nasional1 minggu ago
Road Show Cagub dan Cawagub Jawa Tengah Andika Hendi ke Kabupaten Blora, Kunjungi Posko Relawan SAH Blora