Nasional
Upaya UMKM Sambal Indonesia Terbentur Rantai Pasok
Produk sambal BBF dengan berbagai varian, termasuk yang berbahan baku ikan tongkol, cumi, teri masih diupayakan untuk efisiensi biaya dan resiko

Sistem penitipan seperti ini, bisa membantu sistem penjualan atau pemasaran tanpa harus mengeluarkan biaya mahal untuk ekspedisi.
“Kadang kami sendiri yang titip pada sopir atau kondektur bus Damri rute Cilegon – Bandara Soeta. Kami tetap jual dengan harga reseller untuk Papua, Maluku. Tapi kami kasih komisi sebesar dua ribu rupiah per toples untuk perantara,” tutur Atung.
Pasar Arab Saudi, selama ini ada rekan BBF yang memperantarai importir disana. Karena prospek pasarnya diyakini semakin bagus, importir di Arab Saudi mengenakan merek dagang sendiri.
Artinya, ketika mereka beli langsung dari BBF, botol atau toplesnya dalam bentuk polos. Merek BBF tidak ditempel pada toples tersebut. Importir di Arab Saudi juga beli produk lain (selain Big Boss). Sambal Big Boss untuk menambah pilihan konsumen (buruh migran asal Indonesia).
“Tapi ada testimonial , kalau sambal Big Boss lebih enak,” ungkap Atung.
Penjualan sambal Big Boss ke Arab Saudi, sudah berlangsung sekitar lima bulan. Sejak pertama kali, sistem perantara dan komisi masih bisa saling menguntungkan. Jalinan hubungan baik dengan pelanggan melalui perantara berjalan baik.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Saksi4 minggu ago
KPK Periksa Bos Indofood Terkait Korupsi Bansos Covid-19
-
Gugatan2 minggu ago
Tergugat Laporkan Hakim PN Rantau ke KY Soal Sengketa Lahan di Tapin
-
Nasional3 hari ago
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
-
Gugatan2 hari ago
Perkara Sengketa Lahan, Tergugat : Saya Diminta Rp 2 Miliar Oleh Oknum MA