Connect with us

Nasional

Upaya UMKM Sambal Indonesia Terbentur Rantai Pasok

Produk sambal BBF dengan berbagai varian, termasuk yang berbahan baku ikan tongkol, cumi, teri masih diupayakan untuk efisiensi biaya dan resiko

Published

on

Operasional dengan menyerahkan kepercayaan mutu sambal yang cocok untuk ‘lidah’ orang Indonesia juga berjalan baik. Kalau permintaan tinggi, dia (perantara buyer ) bisa ambil 1 kali seminggu. Kalau sepi, bisa 2-3 minggu. Permintaan pasar sambal di Arab Saudi tidak ada rumusan pasti.  Quantity untuk pengiriman ke Arab Saudi, kadang 300 botol untuk dua varian.

Ia menyediakan banyak varian, mulai dari ulek geprek, bawang, teri, cumi, tongkol dan lain sebagainya. Permintaan tergantung varian yang sudah terjual di pasar Arab Saudi.

“Kami juga jaga stok untuk pasar di luar negeri terutama Arab Saudi. Pasar Arab Saudi beda dengan dalam negeri. Sudah setengah tahun ini, stok sambal varian cumi cabe ijo kosong, tidak produksi lagi karena kurang laku.”

“Sebaliknya, yang paling banyak dicari konsumen dalam negeri, varian bawang dan cumi biasa dengan cabe merah. Kalau varian cumi cabe ijo, pasti dengan cabe ijo,” kata Atung.

Selama ini kebutuhan cumi sampai lima kilo untuk sekali produksi, per hari. Kadang terbentur dengan kapasitas freezer (pendingin) terutama daya listriknya, yang harus di atas 900 volt ampere.

“Karena kalau permintaan mendadak melonjak, kami produksi tujuh hari dalam seminggu,” ucapnya. *** Liu.

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2 3

Advertisement

Facebook

Tag

Trending