Connect with us

Internasional

Komitmen Asia Pasifik Bebas Malaria 

Indonesia menegaskan kepemimpinannya dalam upaya pemberantasan malaria dengan menjadi tuan rumah Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang digelar di Bali

Published

on

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal Malaria( foto : sumber akun Kemenkes)
Bali jadi saksi peluncuran ICMI & kerja sama lintas batas

Denpasar, pantausidang – Indonesia menegaskan kepemimpinannya dalam upaya pemberantasan malaria dengan menjadi tuan rumah Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang digelar di Bali pada 16–17 Juni 2025. Lebih dari 250 peserta dari 20 negara hadir untuk memperkuat komitmen menuju kawasan Asia Pasifik yang bebas malaria pada tahun 2030.

Dalam forum tingkat tinggi tersebut, Indonesia meluncurkan Indonesia’s Call to End Malaria Initiative (ICMI)—sebuah gerakan lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, akademisi, lembaga donor, hingga masyarakat sipil untuk bersama-sama mengakhiri malaria secara menyeluruh.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pemberantasan malaria bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga bagian dari pembangunan nasional.

“ICMI bertujuan menggerakkan seluruh komponen bangsa. Papua menjadi fokus utama karena menyumbang lebih dari 90 persen kasus malaria nasional,” ujar Menkes.

Selain peluncuran ICMI, summit ini juga menghasilkan penandatanganan Komitmen Eliminasi Malaria oleh enam gubernur Papua dan pembentukan Konsorsium Malaria Papua, sebagai wadah kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat intervensi dan program penanggulangan di wilayah timur Indonesia yang paling terdampak.

Langkah konkret lainnya adalah penandatanganan Rencana Aksi Bersama Indonesia–Papua Nugini, yang akan menjadi dasar kerja sama lintas batas negara dalam sinkronisasi program, pemantauan, dan pengendalian malaria secara terpadu di wilayah perbatasan.

Dukungan internasional pun mengalir dari berbagai lembaga global seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), The Global Fund, Gates Foundation, hingga Asian Development Bank (ADB). CEO APLMA, Sarthak Das, menyebut kerja sama lintas negara dan kepemimpinan lokal sebagai kunci keberhasilan mencapai target nol malaria pada 2030.

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang hadir sebagai tokoh kehormatan, menyampaikan bahwa setiap anak yang tumbuh tanpa malaria adalah kemenangan kemanusiaan.

“KTT ini lebih dari sekadar pertemuan. Ini adalah seruan moral,” katanya.

Dengan waktu lima tahun tersisa menuju 2030, Indonesia melalui perhelatan summit ini menunjukkan komitmen serius dalam memimpin eliminasi malaria secara regional dan nasional, dengan mengutamakan pendekatan kolaboratif, inklusif, dan berbasis bukti. *** (Red)

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Facebook

Tag

Trending