Connect with us

Ragam

Support KKP dibutuhkan untuk penanganan sampah laut di Natuna

Kami membutuhkan berbagai program yang bisa di support KKP untuk penanganan sampah,” Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda mengatakan kepada Redaksi

Pantausidang, Natuna – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menilai Gerakan Nasional (Gernas) Bulan Cinta Laut (BCL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) perlu ada tindak lanjutnya, terutama perumusan strategi penanganan sampah laut.

Estimasi data global pada tahun 2015 menyebutkan Indonesia menempati peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik di dunia sehingga perlu keseriusan penanganan sampah laut dan aliran limbah plastic.

“Kami membutuhkan berbagai program yang bisa di support KKP untuk penanganan sampah,” Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda mengatakan kepada Redaksi melalui sambungan telepon.



Selama ini, program penanganan sampah laut masih manual menggunakan tenaga manusia. Sampah-sampah dipungut, dikumpulkan di tempat pembuangan akhir (TPA).

Kunjungan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pamuji Lestari mewakili Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono berjanji akan membantu Pemkab Natuna. Penyediaan dan pengadaan mesin pengolah sampah terutama di pulau–pulau kecil di Natuna.

“Kami berkepentingan dengan kegiatan (penanganan sampah laut) secara nasional. Sampah bukan hanya dari pulau kami, tapi dari pulau lain. Kapal-kapal buang sampah ke laut, itu (sampah) hanyut. Kalau hanya kabupaten Natuna yang bergerak, tidak efektif, sehingga perlu gerakan nasional,” kata Rodhial Huda.



BCL paralel dengan program yang sudah lama berlangsung di Natuna, tepatnya sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati (periode 2021 – 2024) pada akhir Mei 2021 yang lalu.

Gerakan serupa BCL justru sudah berlangsung sejak Bupati dan wakilnya menjabat (Mei 2021). Jajaran Pemkab Natuna bergotong royong membersihkan pantai setiap Jumat pagi.

“Kami keliling ke setiap desa di Natuna, gotong royong membersihkan pantai,” Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda mengatakan kepada Redaksi melalui sambungan telepon.

Gernas BCL KKP melibatkan anak-anak sekolah untuk membersihkan sampah laut. Upaya ini dipandang penting untuk memperkuat akar Gernas BCL dengan mengajarkan anak-anak sekolah menjaga kesehatan laut.

“BCL sudah biasa bagi kami karena 99 persen Natuna adalah perairan (laut). Kami berterima kasih, ternyata Pemerintah Pusat tuned in dengan kegiatan kami yang sudah berlangsung satu setengah tahun,” kata Rodhial Huda.

Puluhan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Natuna ikut membersihkan sampah di sekitaran pantai Natuna. Siswa-siswi kelas 11 MAN 1 Natuna ikut dalam kegiatan BCL.

Sehingga siswa-siswi sekolah sebagai masa depan juga bagian dari investasi pendidikan. Investasi di Natuna juga tetap akan bertumpu pada investasi hijau dan investasi biru yang sangat memperhatikan kesehatan laut.

“Kami tidak bicara investasi yang justru mencemarkan laut. Kami bicara laut sehat. Ikan di laut sesungguhnya tidak pernah habis. Ikan hanya berpindah, bermigrasi ketika ekosistem laut rusak. Sehingga untuk menjaga sumber daya alam ikan, kita harus jaga ekosistemnya,” ujarnya.*** Liu

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Facebook

Advertisement

Tag

Trending

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu?
Pantausidang.com
×

Assalamualaikum wrb

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Hubungi Kami