Penyidikan
Kasus PGN, KPK Panggil Eks Dirut dan Komisaris Pertamina
Mereka yaitu eks Dirut Pertamina periode 2017 -2018, Elia Massa Manik ; serta eks Dirut Pertamina periode 2014-2017, Dwi Sucipto

PGN tak lain merupakan perusahaan subholding gas Pertamina terhitung sejak 28 Desember 2018.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua orang sebagai tersangka. yaitu mantan Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, serta pemilik Isargas Iswan Ibrahim.
Terkait pengembangan kasus PGN tersebut, KPK telah menggeledah beberapa lokasi di DKI Jakarta, Tangerang Selatan. Kemudian Kota Bekasi pada tanggal 28-29 Mei 2024, serta Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tanggal 31 Mei 2024.
Kemudian juga telah memeriksa mantan menteri BUMN Rini Seomarno beberapa waktu lalu.
Penetapan status tersangka Danny dan Iswan berdasarkan sprindik nomor: Sprin.Dik/79/DIK.00/01/05/2024 dan nomor: Sprin.Dik/80/DIK.00/01/05/2024 tertanggal 17 Mei 2024. Keduanya terjerat Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-(1) KUHPidana. KPK menduga perbuatan Danny dan Iswan telah merugikan keuangan negara mencapai ratusan miliar rupiah.
Kerugian Negara Ratusan Miliar
Tessa Mahardhika Sugiarto mengungkapkan, penyidik terus melakukan pengembangan dalam kasus dugaan korupsi transaksi jual beli gas antara PT PGN Tbk dan PT IAE 2017-2021. Bahkan kata Tessa, penyidik secara serius tetap dan terus melakukan pemeriksaan saksi-saksi dari berbagai unsur guna melengkapi unsur-unsur sangkaan pasal kepada tersangka. Saksi-saksi tersebut baik berasal dari lingkup PT PGN Tbk, pihak swasta termasuk lingkup PT IAE, advokat, hingga pejabat pemerintah saat itu. *** Red
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.