Ragam
Perburuan Literasi Mandarin di Glodok, dari Orba sampai Reformasi
Setelah era reformasi (tahun 1998 – sekarang), muncul berbagai penerbitan dengan literasi mandarin termasuk surat kabar harian (skh), majalah, buku dan lain sebagainya. Majalah Asiaweek (Yazhou Zhoukan), Yinhua Zhiseng dan lain sebagainya sudah menjamur di Pancoran Glodok. Di setiap beberapa puluh meter, selalu ada kios atau toko yang menjual Yazhou Zhoukan, Yinhua Zhiseng, skh HI Sinchew, Guoji Ribao, Qiandao (Surabaya), dan lain sebagainya.
Ibu Asiong dan anaknya, Afuk sudah mulai berjualan literasi mandarin pada thn 1980-an.
“Tapi waktu itu, hanya ada majalah Yìnní yǔ dōng xié. Selain kami juga jualan pernak-pernik, kalender Tionghoa yang memang nggak dilarang aparat. Karena aksesoris, kalender bukan kategori literasi mandarin yang dilarang pemerintahan Orde Baru saat itu,” kata ibu Asiong.
Tokonya di gedung Candra, pertama kali dibuka oleh almarhum suaminya. Sepeninggalan suaminya, Ibu Asiong dan AFuk yang meneruskan usaha toko buku Tionghoa. Sejak tahun 1980-an sampai sekarang, kondisi pasar terutama Glodok sangat dinamis. Karena sudah banyak majalah, koran Tionghoa, dan semakin banyak komoditas yang diperjualbelikan.

Afuk (anak ibu Asiong) di toko, berjualan skh mandarin seperti HI Sinchew, Guoji, Qiandao yang biasanya banyak dicari ketika ada pergolakan perpolitikan Indonesia
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Saksi4 minggu agoUsut Dugaan Korupsi LPEI, KPK Panggil Dirut PT Putra Bulian Properti Wilson Jacobes
-
Saksi3 minggu agoKasus Korupsi DJKA Medan, KPK Periksa Dirut PT Karya Logistik Nusantara Fery Hendriyanto
-
Saksi2 minggu agoKepala Departemen Pembiayaan Syariah LPEI Kamaruzzaman Kembali Diperiksa KPK
-
Saksi3 minggu agoKPK Periksa Komisaris PT Tri Tirta Permata, Eddy Kurniawan Winarto Soal Dugaan Korupsi Jalur Kereta Api Medan


You must be logged in to post a comment Login