Connect with us

Ragam

Sekolah Mazhab Ciputat Resmi Diluncurkan, Hidupkan Kembali Tradisi Intelektual

Published

on

Zezen Zaenal Mutaqin (paling kiri) dan Mila Muzakkar (kedua kiri) dari Tim Sekolah Mazhab Ciputat berfoto dengan Komaruddin Hidayat (paling kanan) dan Lies Marcoes Natsir (kedua kanan) saat penyerahan kaos Mazhab Ciputat secara simbolis. (Foto: Dok. Tim Sekolah Mazhab Ciputat).
Api Intelektual yang Berakar pada Tradisi Kritis

Zezen menekankan bahwa Mazhab Ciputat tidak sekadar nama geografis, melainkan simbol tradisi berpikir kritis, dialogis, dan progresif.

“Mazhab Ciputat menandai keberanian menafsir ulang khazanah Islam secara kreatif, membuka diri terhadap ilmu pengetahuan modern, dan merespons tantangan sosial, politik, dan kebangsaan Indonesia,” ucapnya.

Ia menambahkan, Mazhab Ciputat saat ini dihidupkan kembali sebagai wadah yang mengusung “api intelektual”, yaitu keberanian berpikir kritis, keberpihakan pada keadilan sosial, dan keterbukaan terhadap dialog lintas tradisi.

“Melalui riset, publikasi, diskusi, dan kerja intelektual lainnya, Mazhab Ciputat berkomitmen menghadirkan Islam yang relevan dengan zaman sekaligus meneguhkan peran intelektual untuk membangun peradaban Indonesia yang inklusif, adil, dan berkeadaban,” ujar Zezen.

Komaruddin: Etos Cinta Ilmu adalah Nafas Mazhab Ciputat

Ketua Dewan Pers sekaligus mantan Rektor UIN Jakarta, Komaruddin Hidayat, yang menjadi salah satu narasumber studium generale, menyambut baik inisiatif pembentukan Sekolah Mazhab Ciputat.

“Keberadaan Sekolah Mazhab Ciputat adalah upaya konkret untuk membangun tradisi intelektual yang inklusif bagi semua kalangan. Kita perlu memperteguh gagasan keindonesiaan, keislaman, dan kemanusiaan,” ujarnya.

Komaruddin menekankan pentingnya etos cinta ilmu sebagai dasar Mazhab Ciputat.

“Ilmu itu harus mengalir. Ketika membaca buku, Anda harus mengeluarkannya melalui tulisan atau diskusi karena diskusi lebih tertata dan bertanggung jawab. Ibarat air di keran, air akan mengalir ketika keran dibuka. Begitu pula ilmu,” tegasnya.

Ia juga mendorong peserta Sekolah Mazhab Ciputat untuk menghasilkan karya tulis sebagai bentuk kontribusi nyata bagi perkembangan wacana intelektual.

Sekolah Mazhab Ciputat

Komaruddin Hidayat (kiri), Lies Marcoes Natsir (kanan), dan Mila Muzakkar (tengah) sebagai moderator saat acara Studium Generale dan Pembukaan Resmi Sekolah Mazhab Ciputat Angkatan 1. (Foto: Dok. Tim Sekolah Mazhab Ciputat).

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2 3 4

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Facebook

Hari Hak Untuk Tahu Sedunia .. tapi kok mau tanya dibatasi?

Tag

Trending