Connect with us

Nasional

Integritas Akademik Masih Rentan, KPK Ungkap Kasus Menyontek dan Plagiarisme Merebak

Temuan SPI Pendidikan 2024 menunjukkan angka pelanggaran akademik tinggi di sekolah dan kampus. Pemerintah merespons dengan langkah transformasi dan sinergi antarlembaga

Published

on

Temuan SPI Pendidikan 2024 menunjukkan angka pelanggaran akademik tinggi di sekolah dan kampus. Pemerintah merespons dengan langkah transformasi dan sinergi antarlembaga.

Jakarta, pantausidang – Integritas dalam dunia pendidikan semestinya menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter dan kualitas intelektual generasi muda. Namun, hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan bahwa praktik menyontek, plagiarisme, dan ketidakdisiplinan akademik masih marak terjadi di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, mengungkapkan bahwa survei ini melibatkan 449.865 responden dari 36.888 satuan pendidikan di 507 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Survei ini menyasar tiga dimensi, yakni karakter peserta didik, ekosistem pendidikan, dan tata kelola pendidikan.

“Berdasarkan survei, kasus menyontek masih ditemukan pada 78% sekolah dan 98% kampus. Dengan kata lain, menyontek masih menjadi praktik yang jamak di dunia pendidikan,” ujar Wawan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat 25 April 2025.

Plagiarisme dan Ketidakdisiplinan Jadi Sorotan

Tak hanya praktik menyontek, hasil survei juga mengungkap bahwa 43% responden menyatakan adanya praktik plagiarisme di perguruan tinggi, sementara 6% menyebutkan plagiarisme juga terjadi di lingkungan sekolah.

Masalah kedisiplinan akademik turut mencuat. Sebanyak 45% siswa dan 84% mahasiswa mengaku pernah datang terlambat ke sekolah dan kampus. Di sisi lain, 69% siswa menyebut guru kerap datang terlambat, dan 96% mahasiswa menyatakan hal serupa terhadap dosen.

SPI pendidikan rentan plagiarisme dan menyontek

Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.

Laman: 1 2

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Facebook

Tag

Trending