Dakwaan
Makelar Kasus MA Zarof Ricar Didakwa Terima Rp910 Miliar dan 51 Kg Emas
Zarof Ricar selaku penyelenggara negara juga tidak pernah melaporkan harta Rp915 miliar dan emas 51 kg itu kepada KPK

Kemudian sebagai upaya untuk mempengaruhi hakim yang mengadili perkara kasasi sesuai keinginan Lisa Rachmat maka Lisa Rachmat akan memberikan uang.
Yakni sebesar Rp6.000.000.000,00 dengan pembagian Rp5.000.000.000,00 untuk Majelis Hakim Kasasi sedangkan Rp1.000.000.000,00 untuk terdakwa Zarof Ricar.
“Di mana atas penyampaian tersebut maka terdakwa Zarof Ricar menyetujui,” ucap Jaksa.
Setelah mendapat tawaran itu, Zarof pun menindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dengan Hakim Soesilo pada sebuah acara pengukuhan guru besar di Universitas Negeri Makassar.
Saat itu, Zarof memastikan bahwa benar Soesilo merupakan majelis hakim yang menangani kasasi Ronald Tannur.
Setelah memastikan itu, Zarof meminta Soesilo agar membantu kasasi Ronald dengan memperkuat putusan PN Surabaya.
“Selanjutnya Susilo menanggapi dengan menyampaikan akan melihat perkaranya terlebih dahulu,” ujarnya.
Kemudian Lisa dan Zarof pun aktif berkomunikasi terkait kepengurusan perkara tersebut.
Hingga akhirnya, Lisa Rachmat menyerahkan uang total sebesar Rp 5 miliar secara bertahap kepada Zarof .
Lalu eks Pejabat MA itu menyimpan uang tersebut di rumahnya di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Atas perbuatan itu, Jaksa mendakwa Zarof melanggar Pasal 12 B Jo Pasal 18 UU No.31/1999 tentang pemberantasan Tipikor,
Sebagaimana telah diubah dengan UU No.20/2001 tentang Perubahan atas UU No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. *** AAY
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.