Ragam
Memudarnya citra Jakarta Tempo Doeloe, Pasar Baru
Lagu Gang Kelinci selalu menggema setiap kali peringatan dan perayaan HUT DKI Jakarta, 22 Juni. Bahkan pada 2000, panitia HUT Jakarta mengundang Lilis Suryani

Pantausidang, Jakarta – Seiring dengan memudarnya lagu tersebut tahun 1960 an, memudar pula ‘popularitas‘ Gang Kelinci. kondisi Gang Kelinci semakin terhimpit oleh aktivitas perdagangan Pasar Baru, perumahan warga. Padahal, gang tersebut ‘embrio’ kawasan perdagangan/pertokoan khas Tionghoa, India.
Beberapa tahun yang lalu, Gang Kelinci juga sering tergenang banjir. Bahkan kondisi bangunan klenteng Dharmajaya/Sin Tek Bio yang sudah berdiri sejak 1698, berdekatan dengan gang tersebut juga tidak luput dari banjir besar.
Tahun 1999, salah satu program Pemprov DKI Jakarta sempat gelar panggung kesenian khas Betawi, Tionghoa dan tarian khas India.
Acara tersebut diharapkan meningkatkan pesona wisata Pasar Baru. Panitia menjelaskan bahwa Pasar Baru masih punya ‘roh’ Batavia.
Terutama deretan gedung-gedung tua toko sepatu, baju, optik, peralatan olahraga (termasuk golf) dan lain sebagainya masih sangat khas dan original Batavia (Jakarta tempo doeloe; abad ke 18 – 19).
Tapi acara tersebut sayangnya tidak mengartikulasikan ‘roh’ (Pasar Baru) yang lebih kuat lagi, yakni sejarah Gang Kelinci.
Lagu Gang Kelinci selalu menggema setiap kali peringatan dan perayaan HUT DKI Jakarta, yakni 22 Juni. Bahkan pada tahun 2000, panitia perayaan HUT DKI Jakarta mengundang Lilis Suryani dan menyanyikan lagu Gang Kelinci.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Ragam4 minggu ago
Pesan Waisak 2025 VPDS, Umat Beragama Jangan Kejar Kemenangan Semu
-
Saksi3 minggu ago
Sidang Kredit Fiktif: Rp57 Miliar Lenyap di Unit BRI Menteng Kecil
-
Saksi3 minggu ago
Bobol Kredit Fiktif, Terdakwa Mengaku Kuasai Ratusan PIN ATM BRI
-
Tuntutan3 minggu ago
Ahmad Taufik dan Siti Fatimah Korupsi APD Covid-19, Negara Rugi Rp319 Miliar