Ragam
Mengapresiasi Seni Gitar Klasik dengan Visi & Misi Berbeda

Jakarta, pantausidang – Gitaris klasik Iman Prabowo melihat setiap gitaris di Indonesia punya visi dan misi berbeda satu sama lainnya, terutama dalam menjadikan klasik sebagai instrumen yang luar biasa, bahkan performa musik di Indonesia. Selain, gitaris juga kadang berbeda visi dan misinya terhadap ruangan atau tempat untuk performa atau memamerkan karya seni klasik kepada publik. Bukan hanya gitaris, bahkan dealer toko musik yang menjual berbagai jenis gitar, berbeda visi dan misinya terhadap performa musik klasik.
“Kalau tanya gitaris yang lain, pasti ada perbedaan pendapat. Mungkin visi dan misi saya, terutama untuk memamerkan koleksi gitar saya, misalkan di Galeri Nasional, berbeda dengan gitaris lain,” Iman Prabowo mengatakan kepada Redaksi.
Sebagaimana fungsi galeri seni, ada berbagai kegiatan yang menampilkan, mempromosikan dan mengapresiasi karya seni termasuk gitar klasik. Galeri juga berfungsi sebagai wadah bagi seniman untuk menjual karya seni. Pengunjung dan seniman bisa saling berinteraksi, memberikan wawasan dan pembelajaran untuk membuat karya seni.
“Kalau Galeri Nasional (Galnas) di Jakarta berkenan menampilkan gitaris-gitaris Indonesia, saya sangat happy. tapi untuk saya, tujuan (berkegiatan di Galnas) bukan untuk menjual. saya mau menghibahkan dua belas koleksi gitar saya, terutama untuk edukasi pecinta musik klasik di Indonesia,” kata alumni Fakultas Teknik, Universitas Katolik Parahyangan.
Selain, Iman Prabowo beberapa kali menyemarakkan dunia musik Indonesia. ia juga sebagai anggota New York City Classical Guitar Society (NYCCGS), bahkan pernah meluncurkan album perdananya; A Simple Tribute. Dalam album ini, Iman Prabowo tak hanya menampilkan repertoire klasik dalam albumnya. Namun, dia juga akan membawakan lagu popular, seperti Close To You, Loving You , Sabda Alam, dan Indonesia Pusaka. Mark Greenberg dari NYCCGS menyebutnya, Iman sebagai gitaris muda Indonesia yang luar biasa. Para pendengar diajak menjelajahi dunia imajinasi mulai dari zaman klasik Eropa, perjuangan Indonesia, perlawanan kulit hitam di Amerika Serikat.
“Mungkin seperti obsesi, satu saat saya mau bikin khusus tempat display koleksi gitar. nantinya, display tersebut terbuka untuk umum. Pengunjung bisa memainkan gitar saya, sambil berinteraksi dan mengedukasi. di Galnas memang sudah terbentuk ekosistem pekerja seni, tapi bisa saja tempat yang lain.Yang pasti, kegiatan ini mendukung pariwisata,” kata Iman yang pernah bermukim di New York selama beberapa tahun.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Nasional2 minggu ago
Kisruh Internal PT Pegadaian: Serikat Pekerja Ancam Gugat ke Pengadilan, Tuntut Kepatuhan pada PKB
-
Gugatan2 minggu ago
Eks Pegawai Gugat PHK Sepihak PT JAI
-
Nasional1 minggu ago
SP Pegadaian Tempuh Jalur Hukum, Dapat Dukungan Penuh Seluruh Indonesia
-
Niaga3 minggu ago
Agribisnis Indonesia dan Peluang Investasi Delegasi Hunan, China