Connect with us

Dakwaan

Eks Dirjen Dagri Kemendag Ungkap Pertemuan Anthony Salim Di Singapura Bahas Migor

Eks Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan saat jadi saksi di pengadilan Tipikor Kamis(29/9/2022)

Pantausidang, Jakarta – Tim asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Weibinanto Halimdjati alias Lin Che Wei sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha minyak kelapa sawit. Pertemuan berlangsung di Singapura pada Maret 2022.

Fakta itu terungkap saat mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan bersaksi dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi terkait izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Diantara pengusaha minyak kelapa sawit yang hadir dalam pertemuan itu yakni, Anthony Salim dan Lim Gunawan Hariyanto.

“Ada pertemuan,” ungkap Oke Nurwan saat bersaksi.

Selain dua nama itu, jaksa juga sempat menyinggung nama Bachtiar Karim dan Bahrum Karim. Bachtiar Karim merupakan pemilik Musim Mas Group.

“(Bachtiar Karim) kalau tidak salah dari Musim Mas. (Bahrum Karim) mempunyai hubungan relasi dengan Bachtiar Karim, kekeluargaan maksudnya,” ujar dia.

Kemudian pihak yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari Wilmar Grup. Salah satunya, Country Head, Indonesia di Wilmar Internasional, Darwin Indigo.

Oke, mantan dirjen daglu kemendag Indra Sari Wisnu Wardhana, dan mantan Mendag Muhammad Lutfi hadir dalam pertemuan itu. Adapun Lin Che Wei, kata Oke, telah hadir lebih dahulu di Singapura.

“Ada (Lin Che Wei), tapi tidak berangkat bersama, Lin Che Wei kalau tidak salah sudah ada di Singapura,” ungkap dia.

Jaksa sempat mencecar Oke soal sosok Anthony Salim dan Lim Gunawan yang hadir dalam pertemuan itu.

“Saya tidak cek warga negaranya pak, tapi saya tau mereka pelaku pelaku usaha di Indonesia yang selama ini perusahannya bergerak di Indonesia dalam persawitan,” kata Oke.

“Pelaku usaha minyak goreng di Indonesia?,” tanya jaksa.
“Iya,” jawab Oke.
“(Anthony Salim dan Lim Gunawan) warga negara mana saksi tau?,” cecar jaksa.
“Tidak tau,” jawab Oke.

Oke juga menjawab normatif saat disinggung jaksa soal pertemuan itu. Pun saat disinggung soal pembicaraan dengan para pelaku usaha Migor, termasuk dengan Anthony Salim, dalam pertemuan tersebut. Oke berdalih, pertemuan itu digelar mendadak.

“Saya diinformasikan mendadak satu hari sebelumnya,” katanya.

Diketahui, Anthony Salim merupakan pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Perusahaan itu memiliki anak usaha PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).

SIMP tercatat memproduksi sejumlah merek minyak goreng kemasan, di antaranya adalah Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, dan Happy.

Diberitakan sebelumnya, PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP) diduga menimbun 1,1 juta kilogram minyak goreng di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dugaan penimbunan itu ditemukan Tim Satgas Pangan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada medio Februari 2022.

SIMP menepis tudingan itu. Perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini berdalih minyak goreng tersebut bukan untuk ditimbun, melainkan merupakan pesanan dan siap dikirim.

Salah satu kuasa hukum Indra Sari Wisnu Wardhana sempat menyinggung Oke soal terhentinya distribusi minyak goreng Bimoli setelah diberlakukannya kebijakan harga eceran tertinggi (HET).

“Saya tanya nih di BAP, sejak diberlakukan HET minyak goreng tidak lagi mendistribusikan migor merek Bimoli, sejak kapan tidak ada distribusi migor ini ?,” cecar salah satu kuasa hukum Wisnu.

“Yang tadi saya sampaikan akhir Akhir Januari mulai kelangkaan karena harus dijual dengan harga Rp 14.000 seluruh apapun itu gitu kan. Nah dari situ Bimoli itu mempunyai jaringan yang khususnya selain di masyarakat yang juga ini kan. Kita lihat aja di Indomaret semua kosong,” jawab Oke.

“Kenapa tidak diambil tindakan atau apa terhadap kekosongan ini. Kan ini bidang saudara?,” tanya JPU.

Oke menegaskan, pihaknya tidak bisa memaksakan jika produsen migor tak mendistribusikan atau menjual produknya. Yang jelas, kata Oke, jika saat itu produsen ingin menjual harus dengan harga Rp 14.000.

“Pada dasarnya kalau didistribusikan ke masyarakat, jual dengan harga Rp14.000. Kalau tidak mau mendistribusikan berarti itu adalah perusahaan kebijakan perusahaan,” jawab Oke.

Jaksa Penuntut umum Kejaksaan Agung (Kejagung) sebelumnya mendakwa lima terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) merugikan negara sejumlah Rp 18,3 triliun.

Lima terdakwa dalam perkara ini yakni, mantan dirjen daglu kemendag Indra Sari Wisnu Wardhana, komisaris Wilmar nabati master Parulian Tumanggor,

Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, General Manager (GM) Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togar Sitanggang,

Dan Penasihat Kebijakan/Analis pada Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI), dan Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Weibinanto Halimdjati alias Lin Che Wei.*** Red.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Facebook

Advertisement

Tag

Trending

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu?
Pantausidang.com