Ragam
Kondisi terkini jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet
Covid-19 dan variannya belum habis, bahkan timbul adanya varian baru seperti Omicron, BA4, dan BA 5, diduga dari perjalanan warga dari luar negeri

Pantausidang, Jakarta – Sebanyak 62 orang lelaki dan 103 orang perempuan terindikasi covid 19 dalam perawatan di RS Darurat Covid Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, 31% dari 165 orang terpapar setelah melakukan perjalanan luar negeri/PPLN, dan 69% lainnya non PPLN, Selasa (12/7/2022).
Humas RS Darurat Covid Dokter Mintoro Sumegao menjelaskan bahwa total pasien dirawat di wisma atlet lebih dari 129 ribu orang, sementara pasien masuk hari ini ada 28 orang, diantaranya 10 orang pelaku perjalanan luar negeri, dan 18 orang sisanya itu domestik.
“Covid-19 dan variannya hingga kini masih ada, dan belum habis, bahkan timbul adanya varian baru seperti Omicron, BA4, dan BA 5, yang diduga datang dari warga yang datang setelah melakukan perjalanan dari luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, atas dasar itulah Pemerintah memberikan kebijakan bagi pelaku perjalanan luar negeri/PPLN yang datang ke Indonesia dilakukan isolasi di RS Darurat Covid/RSDC wisma atlet di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun bagi warga yang dirawat di RSDC bukan berdasarkan variannya, akan tetapi lebih pada hasil klinisnya, sementara varian covid BA4, BA5, dan omicron itu dianggap gejala ringan, dan mereka semua sudah dinyatakan sembuh setelah dilakukan perawatan.
“Wisma Atlet pernah merawat hingga 7000 orang terindikasi dan terpapar covid-19, dan itu pun telah terlampaui dengan baik,” katanya.
Disinggung mengenai warga PPLN/Pelaku Perjalanan Luar Negeri, dr Mintoro Sumego menjelaskan, bahwa hal itu sesuai dengan SOP RS wisma atlet ini, merawat mereka yang dinyatakan terkonfirmasi Covid 19 berdasarkan pemeriksaan PCR
Ditambahkannya, warga yang terpapar jenis BA4 BA5 hingga hari ini selasa, 12 Juli 2022, sudah terdeteksi sebanyak 52 orang, mereka dirawat hingga dinyatakan sembuh oleh dokter dan perawat, lalu mereka dipulangkan.*** MES
Ragam
Pertama kali, KPK Resmi Rekrut 50 CPNS baru

Pantausidang, Jakarta – Sebanyak 50 CPNS lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN-STAN) menjadi CPNS angkatan pertama yang bergabung langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Para lulusan dengan disiplin ilmu keuangan ini direkrut melalui kerja sama yang telah terjalin sebelumnya antara KPK dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Selamat datang, selamat bergabung dengan kami pejuang-pejuang Indonesia. Semangat! Lima puluh orang ini merupakan darah segar bagi KPK,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Ragam
Papdesi : Harmonisasi 21 Undang Undang dengan UU Desa, Lebih Penting Ketimbang 9 tahun Jabatan Kades
Ketua Umum Papdesi, Wargiyati menegaskan revisi diperlukan karena banyak peraturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dengan Desa

Pantausidang, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mensahkan Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Ketua Umum Papdesi, Wargiyati menegaskan bahwa revisi diperlukan karena banyak peraturan yang selama ini tumpang tindih antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Oleh sebab itu banyak permasalahan yang terjadi karena adanya multitafsir.
“Karena itu, kami mendesak agar Revisi UU Desa masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023. Dengan demikian pemerintah dan DPR RI dapat segera membahas dan mengesahkan revisi UU Desa,” katanya.
Ragam
Warga Batu Ampar Bali Sambangi Kantor Watimpres, Adukan Penyerobotan Lahan

Pantausidang, Jakarta – Perjuangan warga Dusun Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali untuk memperoleh kembali tanah mereka tak pernah pupus. Kali ini mereka mengadu ke Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Rabu (1/2/2023).
Nyoman Tirtawan salah seorang perwakilan warga yang menyambangi kantor Wantimpres di Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, mengaku diterima oleh Tim Ahli Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Politik Hukum dan Agraria Dr. Bambang Slamet Riyadi, SE.,SH.,MH.,MM.
“Kami melaporkan kepada tim ahli hukum Wantimpres, ada Bapak Bambang Slamet Riyadi, kami 55 warga Batu Ampar yang memiliki bukti kepemilikan tanah dan membayar pajak dari dulu sampai sekarang namun mereka diusir dan tanah mereka dicaplok dan dibangun hotel di atas tanah mereka,” katanya.
You must be logged in to post a comment Login