Ragam
Alasan Platform MyPertamina diluncurkan.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengatakan pihaknya perlu menjelaskan soal platform MyPertamina yang belakangan menuai polemik
Pantausidang, Medan – Pertamina mengungkapkan alasan penggunaan platform MyPertamina dalam pembelian Pertalite yang akan diujicoba di 11 kabupaten dan kota mulai 1 Juli 2022.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengatakan pihaknya perlu memberi penjelasan mengenai penggunaan platform MyPertamina yang belakangan ini menuai polemik di tengah masyarakat.
Menurut dia, penggunaan platform MyPertamina tersebut berangkat dari kondisi yang mana Pertalite masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas.
“Hampir 60% orang kaya menikmati hampir 80% dari total konsumsi BBM bersubsidi,” ujarnya dalam temu pers yang digelar secara virtual, Kamis (30/6).
Justru sekitar 40% masyarakat miskin dan rentan, lanjut dia, mengonsumsi hanya 20% BBM bersubsidi. Secara kasat mata hal ini bisa dilihat dari antrean kendaraan bermotor di SPBU.
Padahal pemerintah saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp520 triliun. Sebagian besar dari jumlah itu untuk BBM bersubsidi (Solar dan Pertalite).
Di sisi lain, Pertamina ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi tepat sasaran dan tepat kuota, sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Namun bila tidak dilakukan pengaturan maka berpotensi akan terjadi over kuota.
Melihat tren konsumsi BBM bersubsidi saat ini Pertamina memerediksi konsumsi Pertalite pada 2022 dapat mencapai 28 juta KL, sedangkan kuota hanya sebanyak 23,05 juta KL.
Sampai dengan Mei 2022 konsumsi Pertalite sudah 23% melebihi kuota. Kondisi serupa terjadi pada Solar bersubsidi.
Pertamina memerkirakan konsumsi Solar bersubsidi pada 2022 dapat mencapai 17,2 juta KL, sedangkan kuota yang diberikan hanya 14,91 juta KL.
Sampai dengan Mei 2022, konsumsi Solar bersubsidi sudah 11% lebih banyak dari kuota.
Untuk mendukung rencana revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 dan SK BPH Migas Nomor 4 Tahun 2020, Pertamina sedang mengembangkan MyPertamina sebagai platform digital dalam penyaluran Pertalite dan Solar sesuai peraturan BPH Migas Nomor 6 Tahun 2013.
Pertamina memang diwajibkan menyiapkannya untuk mendata siapa saja yang menerima subsidi BBM.
Subsidi yang tepat sasaran akan melindungi masyarakat miskin dan rentan sebagai pihak yang berhak memanfaatkan subsidi energi dari pemerintah.
Platform MyPertamina digunakan untuk membantu pencatatan siapa saja yang membeli BBM bersubsidi. Data yang tercatat akan digunakan untuk menetapkan kebijakan subsidi energi ke depan.
Plaform MyPertamina juga sebagai upaya pencegahan penyelewengan BBM bersubsidi di lapangan. Dia yakin publik sudah mengetahui banyaknya penyelewengan BBM bersubsidi yang sudah terjadi selama ini. *** Diurnawan.
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Ragam4 minggu ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan IAW ke KPK dan 7 Lembaga Lainnya: Dugaan Manipulasi Data Riwayat Pendidikan Muncul
-
Nasional1 minggu ago
Road Show Cagub dan Cawagub Jawa Tengah Andika Hendi ke Kabupaten Blora, Kunjungi Posko Relawan SAH Blora
-
Penyidikan2 minggu ago
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra Klarifikasi Pernyataan Boyamin Saiman Terkait Kasus Sisminbakum
-
Rilis4 minggu ago
MA Bentuk Tim Pemeriksa Terkait Kasus G Ronal Tannur