Ragam
Kerjasama PMI-DPD Atasi Kekurangan Darah Dimasa Pandemi
Pantausidang.com, Jakarta – Minimnya cadangan darah di PMI (Palang Merah Indonesia)DKI Jakarta, Anggota Dewan Pertimbangan Daerah (DPD), telah mengadakan perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan Donor Darah selama setahun di wilayah DKI Jakarta.
Pantausidang.com, Jakarta – Minimnya cadangan darah di PMI (Palang Merah Indonesia)DKI Jakarta, Anggota Dewan Pertimbangan Daerah (DPD), telah mengadakan perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan Donor Darah selama setahun di wilayah DKI Jakarta.
Pelaksanaan kegiatan donor darahnya dilakukan secara bergantian/bergilir pada 5 wilayah kota Jakarta pada setiap bulannya.
Dengan target 250 250 kantong darah, masing-masing kantong berisi 250 cc, agar kebutuhan pasien penderita kekurangan darah dapat terpenuhi, dan tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan cairan berwarna merah untuk tubuh.
Adanya wabah virus corona 19 yang hingga kini masih melanda, telah memporakporandakan sistem dan program kerja, hingga mengganggu dalam segala sektor, mulai dari ekonomi hingga kesehatan, termasuk persediaan darah nan kian menipis, lantaran banyak warga takut terpapar covid 19 ketika datang untuk mendonorkan darahnya.
Sementara pasien di rumah-rumah sakit banyak yang membutuhkan cairan darah dari berbagai jenis atau golongan untuk penyembuhan.
Fahira Idris menjelaskan bahwa selama setahun wabah Covid 19 pada sebagian besar negara di dunia termasuk di Indonesia, di DKI Jakarta telah kekurangan asupan darah, dan biasanya PMI mendapat 1.000 kantong/hari.
“Banyak orang salah faham, difikir donor darah itu bisa menularkan covid 19, padahal tidak ada penularan covid 19 melalui donor darah” papar anggota DPD, Fahira Idris.
Guna mengatasi krisis darah, maka perempuan dari anggota DPD berinisiatif untuk mengadakan perjanjian kerjasama MoU (Memorandum Of Understanding) antata PMI dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta selama setahun dan kegiatan donor akan dilaksanakan setiap bulan.
“Tahun 2021 ini sudah dilakukan 2 kali di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara, yang tentunya harus mematuhi protokol kesehatan, dan saya paling galak untuk urusan yang satu ini, agar semua berjalan dengan aman dan nyaman” tegas Fahira Idris.
Sebelumnya, walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, memberikan apresiasi adanya kegiatan donor darah yang dilaksanakan di wilayah yang dipimpinnya, sehingga hal ini bisa dijadikan suri tauladan dan percontohan bagi masyarakat luas, khususnya warga Jakarta Utara.
“Bagi kami di Jakarta Utara, bisa memfasilitasi sebagai bentuk kolaburasi dan kerjasama yang dilaksanakan dikantor walikota dengan PMI DKI Jakarta” ungkap Ali Maulana Hakim.
Bila kegiatan donor darah dilaksanakan diluar gedung Walikota, lanjut mantan Wakil Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, maka khawatir
terjadi penumpukan atau kerumunan warga, dan akan memicu penyebaran dan penularan virus asal kota Wuhan, China.
“Pelaksanaan di Gedung Balai Yos Sudarso ini sudah cukup tertib, dan pengawasannya cukup bagus, dapat dijadikan contoh untuk event-even yang lain dalam pencegahan kerumunan yang dapat meningkatkan covid19” tambah mantan Wakil Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Ali Maulana Hakim, usai meninjau warga yang sedang menyumbangkan darahnya. (MES)
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Ragam4 minggu ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan IAW ke KPK dan 7 Lembaga Lainnya: Dugaan Manipulasi Data Riwayat Pendidikan Muncul
-
Nasional1 minggu ago
Road Show Cagub dan Cawagub Jawa Tengah Andika Hendi ke Kabupaten Blora, Kunjungi Posko Relawan SAH Blora
-
Penyidikan2 minggu ago
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra Klarifikasi Pernyataan Boyamin Saiman Terkait Kasus Sisminbakum
-
Rilis4 minggu ago
MA Bentuk Tim Pemeriksa Terkait Kasus G Ronal Tannur