Nasional
Cadangan Beras 4 Juta Ton Tertinggi Sejak 1969
Pemerintah Republik Indonesia mencetak sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak 1969, cadangan beras pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton

Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Indonesia, cadangan beras pemerintah (CBP) tembus 4 juta ton. Serapan lokal oleh Bulog capai rekor tertinggi, berkat kebijakan pro-petani di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.
Jakarta, pantausidang — Pemerintah Republik Indonesia mencetak sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya sejak 1969, cadangan beras pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton.
pencapaian tersebut berkat kombinasi strategi yang berpihak pada petani serta peningkatan serapan beras lokal oleh Perum Bulog.
Kebijakan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram serta penghapusan sistem rafaksi, efektif dalam memperkuat posisi tawar petani.
Serapan Tertinggi 57 tahun Terakhir
Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, Bulog berhasil menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal langsung dari petani—angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama lintas sektor yang telah berkontribusi dalam capaian ini.
“Kami berterima kasih kepada seluruh petani dan pemangku kepentingan atas kolaborasi luar biasa ini.”
‘Ini bukan sekadar angka, melainkan simbol nyata dari kemandirian bangsa dan kesejahteraan petani yang terus meningkat,” ujar Amran dalam pernyataan resminya, Jumat (31/5).
Lebih lanjut, ia menyebut pencapaian tersebut merupakan bukti ketahanan pangan Indonesia kini bukan lagi sekadar cita-cita, melainkan kenyataan di tengah membangun secara kolektif.
“Ini sejarah yang ditorehkan oleh rakyat dan untuk rakyat,” ucapnya.
Latar Belakang dan Konteks
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) merupakan bagian penting dari sistem ketahanan pangan nasional. CBP berguna untuk berbagai keperluan, mulai dari operasi pasar hingga penyaluran bantuan pangan.
Perubahan Signifikan
Sejak era Orde Baru hingga Reformasi, tantangan dalam menjaga cadangan beras nasional mencakup fluktuasi produksi dalam negeri, ketergantungan pada impor, serta kebijakan harga yang kerap tidak menguntungkan petani.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, arah kebijakan pangan mengalami perubahan signifikan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Fokus pada pemberdayaan petani lokal, penguatan harga gabah, serta efisiensi rantai pasok pangan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan stok beras nasional kali ini.
Strategi Utama
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, sebelumnya juga menyampaikan peningkatan daya serap Bulog terhadap beras petani lokal merupakan strategi utama untuk menghindari ketergantungan pada impor.
Ia menegaskan bahwa target jangka panjangnya adalah mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.
Optimis Hadapi Tantangan Global
Dengan tembusnya CBP hingga 4 juta ton, pemerintah optimistis menghadapi tantangan pangan global, terutama di tengah ketidakpastian iklim dan krisis geopolitik yang memengaruhi rantai pasok dunia.
Bagi petani, pencapaian ini juga menjadi sinyal bahwa negara hadir dan berpihak. *** (Red – Sumber akun Kementan)
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Saksi4 minggu ago
Sidang Kredit Fiktif: Rp57 Miliar Lenyap di Unit BRI Menteng Kecil
-
Saksi4 minggu ago
Bobol Kredit Fiktif, Terdakwa Mengaku Kuasai Ratusan PIN ATM BRI
-
Tuntutan4 minggu ago
Ahmad Taufik dan Siti Fatimah Korupsi APD Covid-19, Negara Rugi Rp319 Miliar
-
Dakwaan4 minggu ago
Lagi, Seorang Pejabat Bank BRI Cabang Tanah Abang Didakwa Korupsi Rp17,2 Miliar