Ragam
Jabatan personel militer dengan rekam jejak pengabdian terbaik
Ia memilih jalur wamil sampai menjalankan pendidikan militer di Bandung Jawa Barat selama empat bulan
Pantausidang, Jakarta – Selama 30 tahun lebih berkarir dalam militer, khususnya Kesehatan TNI AD, Mayjen (Purn) Daniel Tjen tidak melihat adanya perbedaan antara warga keturunan maupun bukan keturunan, sebaliknya setiap personel militer memiliki rekam jejak serta pengabdian terbaik.
Dengan demikian, pimpinan memberikan jabatan tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras. “Selama karya kita terbaik, pimpinan akan memberikan yang terbaik (kepada personel militer),” Daniel Tjen mengatakan kepada Redaksi di sela-sela shooting Youtube channel di bilangan Glodok Jakarta Barat.
Pada saat ia baru lulus dari fakultas kedokteran Ukrida (Universitas Kristen Djaya), ada dua pilihan untuk mengabdi Negara sebagai prajurit TNI. Pilihan pertama, melalui jalur Kementerian Kesehatan dengan program Inpres (instruksi presiden). Kedua, jalur wajib militer (wamil).
Ia memilih jalur wamil sampai menjalankan pendidikan militer di Bandung Jawa Barat selama empat bulan. Lalu penempatan pertama di jajaran Kodam (Komando Daerah Militer) IX Udayana (Bali, NTB/Nusa Tenggara Barat, NTT/Nusa Tenggara Timur).
“Pertama kali, saya berkarya sebagai dokter di rumah sakit di Los Palos (248 km dari Dili, ibu Kota Timor Leste, ke arah tenggara). Selama sekian tahun, medan pengabdian saya di jajaran Kesehatan TNI AD. Tentu banyak suka dukanya (berkarir di TNI AD). Terutama penempatan di daerah yang cukup keras, seperti Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Di sisi lain, banyak memberikan manfaat, menghadapi perjalanan hidup. Dalam perjalanan karir militer, saya tidak mengalami hambatan. Saya sangat bersyukur kepada pimpinan TNI AD, TNI dan Presiden pada saat itu,” kata pengurus PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat; 2021 – 2026) bidang Sosial Kesejahteraan.
Pengabdian, baginya bukan sebatas kalau (seorang prajurit) tidak lagi bisa mendengar tembakan salvo (tembakan serentak sejumlah senapan atau meriam sebagai tanda penghormatan militer pada upacara kenegaraan, pemakaman, dan sebagainya).
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Nasional4 minggu ago
Tantangan Bisnis Keluarga Sosrodjojo, Sampai Tiga Generasi
-
Penyidikan4 minggu ago
KPK: Salah Satu Anggota Komisi XI DPR RI Diduga Terlibat Korupsi Dana CSR BI
-
Nasional4 minggu ago
Prabowo: Koruptor yang Kembalikan Uang Negara Bisa Dimaafkan, Menko Yusril Jelaskan Rinciannya
-
Nasional4 minggu ago
BGN Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Tanpa Biaya Tambahan