Ragam
Menelusuri Penduduk Asli Majalengka dari Etnis Tionghoa
Dilihat dari jumlah makam, bentuk makam yang megah, kisaran tahun abad ke 17. Makam-makamnya megah di Majalengka, berarti populasi etnis Tionghoa sangat besar
Di sisi lain, jumlah umat Konghucu di Majalengka dan Cirebon semakin sedikit. Hal ini karena semakin banyak orang keturunan Tionghoa di Majalengka beralih agama karena menikah dengan masyarakat asli yang beragama Islam.
Tapi hal tersebut bukan menjadi halangan bagi komunitas pecinta sejarah dan arkelog khususnya di Majalengka dan Cirebon untuk meneliti dan menelusuri silsilahnya.
Semakin intens meneliti, semakin banyak hal yang membuka tabir sejarah Tionghoa di Majalengka, Cirebon.
Menurutnya Karena komplek pemakaman umum masih eksis, tapi sudah tidak terawat. Etnis Tionghoa di Majalengka semakin sedikit dan terbawa arus modernisme. Kalau dilihat dari jumlah makam, bentuk makam yang megah, kisaran tahun abad ke 17. Makam-makamnya megah di Majalengka, berarti populasi etnis Tionghoa sangat besar.
“Selain jumlah klenteng dimana-mana, berarti banyak saudagar. Akulturasi, (Tionghoa) menikah dengan penduduk sekitar termasuk saya dengan istri,” kata pemandu tim arkeolog yang berkunjung ke Majalengka.*** (Liu).
-
Gugatan4 minggu ago
Gugatan PT Mahkota Berlian Cemerlang di PN Surabaya diduga ada kongkalikong
-
Ragam3 minggu ago
Proyek Peningkatan Lajur Jalan Tuna Pelabuhan Muara Baru Diyakini Bermudharat
-
Ragam4 minggu ago
Kerjasama DEN, Shanxi Tiongkok pada Implementasi CCUS
-
Profil2 minggu ago
Bincang Santai Said Latuconsina dan Petinggi PDIP di Kediaman Olly Dondokambey