Connect with us

Ragam

Menelusuri Penduduk Asli Majalengka dari Etnis Tionghoa

Dilihat dari jumlah makam, bentuk makam yang megah, kisaran tahun abad ke 17. Makam-makamnya megah di Majalengka, berarti populasi etnis Tionghoa sangat besar

Pantausidang, MajalengkaPenduduk asli Majalengka, Nana Rohmana konsisten akan terus menelusuri situs-situs makam kuno, termasuk dari keluarga Muslim, Tionghoa, Belanda khususnya di Majalengka, Cirebon Jawa Barat.

Situs tersebut sudah sangat tua, yakni dibangun tahun 1700 (abad ke 17) sehingga kondisinya sudah sangat terancam rusak, tergerus waktu.

“Momentum Imlek (1/2) beberapa hari yang lalu, saya terdorong untuk melakukan kegiatan bersih-bersih makam keluarga. Saya menemukan makam Candrapati. Saya penasaran karena Candrapati adalah nama Indonesia, tetapi sesungguhnya keturunan Tionghoa di Majalengka,” Nana mengatakan melalui sambungan telepon.

Ia yakin bahwa Candrapati seorang keturunan Tionghoa, karena makamnya berada dekat dengan makam kakek istrinya. Sejak menikah dengan istrinya, Ayu Sri Rahayu. Sejak pertama kali kenal, Ayu sudah memberi tahu bahwa alm. Kakek (engkong) nya seorang keturunan Tionghoa, yakni Liem Bian Djoe. Makamnya bersebelah, kami sering ngobrol.

Pengakuannya, bahwa ia adalah cucu dari Liem Bian Djoe. Lalu semakin kesini, saya dengar bukan hanya ada Candrapati, tapi ada juga Singapati, Wangsapati.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Laman: 1 2 3

Facebook

Advertisement

Tag

Trending

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu?
Pantausidang.com