Ragam
KKP Siapkan Ruang Laut
penentuan alokasi ruang untuk mitigasi atau upaya mengurangi resiko akibat kebocoran pada implementasi injeksi CO2 pada sumur migas.

Jakarta, pantausidang – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyempurnakan sistem perdagangan karbon dengan fokus pada alokasi ruang laut untuk mitigasi risiko kebocoran injeksi CO2 di sumur migas. Salah satu ekosistem karbon biru yang potensial adalah padang lamun, yang mampu menyerap emisi karbon lebih banyak daripada hutan tropis.
Indonesia memiliki sekitar 1,8 juta hektare padang lamun yang sedang dalam validasi pemetaannya. Pengelolaan ruang laut ini menjadi penting sebagai langkah antisipasi risiko dari implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan CO2-EOR.
Menurut Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) KKP, Muhammad Yusuf, penyusunan regulasi nilai ekonomi karbon di sektor kelautan telah berjalan dan memungkinkan keterlibatan pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat.
Saat ini terdapat empat mekanisme perdagangan karbon, yakni lelang (auction), perdagangan reguler, negosiasi, dan marketplace, dengan tiga metode penghitungan karbon. KKP berharap hasil pelatihan CCS di Seoul pada Maret 2025 dapat memperkuat mitigasi risiko, terutama terkait potensi kebocoran di laut. *** Red
Kritik saran kami terima untuk pengembangan konten kami. Jangan lupa subscribe dan like di Channel YouTube, Instagram dan Tik Tok. Terima kasih.
-
Indept2 hari ago
Pertamina Tak Pernah Kapok, Korupsi Terus Terjadi
-
Ragam3 minggu ago
CBA minta Kejagung Usut Dana LPEI ke PT Bara Jaya Utama
-
Saksi4 minggu ago
KPK Kembali Periksa Eks Dirut PT PGN Jobi Triananda
-
Gugatan3 minggu ago
Niat Baik Berujung Laporan Polisi Pengacara Edrick Siapkan Langkah Hukum