Connect with us

Ragam

Polda Sumut Gandeng PPATK Telusuri Kasus Judi Online

Polda menggerebek tersangka Apin BK pada bulan lalu di perumahan elit Cemara Asri, Deli Serdang Sumut.Untuk menelusuri aliran perbankan

Pantausidang, Medan – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terhadap kasus judi online dengan tersangka Apin BK alias Jonni alias Ap alias ABK, Sabtu (24/9/2022).

Polda menggerebek tersangka Apin BK pada bulan lalu di perumahan elit Cemara Asri, Deli Serdang Sumut.

Untuk menelusuri aliran perbankan dalam kasus itu, penyidik pun bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!


“Polda Sumut gandeng PPATK menelusuri aliran perbankan kasus judi online milik ABK,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.

Hadi menjelaskan, TPPU itu merupakan suatu perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan sah.

Untuk melacak aliran uang pada kasus judi online terbesar di Sumut itu, penyidik Polda Sumut bekerja sama dengan PPATK.

Sebab, lembaga tersebut memiliki tugas untuk mencegah dan memberantas,di TPPU.

Hadi menegaskan, pihaknya terus mengungkap secara menyeluruh kasus judi online milik Apin BK itu.

Salah satu rangkaian penyidikan itu dengan menelusuri aliran perbankannya.

“Ini adalah rangkaian penyidikan yang dilakukan berkenaan dengan penerapan Pasal TPPU pada kasus tersebut,” ujar Hadi.

Menurut Hadi, sejauh ini penyidik telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus judi online tersebut.

Mereka adalah Apin BK alias Jonni selaku pemilik tempat judi tersebut dan anak buahnya Niko Prasetia sebagai pimpinan operator judi online.

Untuk Niko, penyidik telah melimpahkan berkas perkaranya untuk tahap pertama ke kejaksaan.

Sementara Apin BK alias Jonni, yang menjadi Buronan Polda Sumut juga sudah berkoordinasi dengan Bareskrim dan Divhubinter untuk mengeluarkan Red Notice, hingga saat ini Polisi terus memburunya.

Untuk Apin BK, kata Hadi, pihaknya tak hanya menjerat dengan pasal perjudian. Bos judi online itu juga bakal dijerat dengan pasal TPPU

“Kami himbau saudara Apin kembali ke Indonesia dan mempertanggung jawabkan serta menyelesaikan masalah hukumnya,” sebut Hadi Wahyudi.*** Diurnawan.

Facebook

Advertisement

Tag

Trending

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu?
Pantausidang.com