Connect with us

Ragam

Silang Pendapat BLU: Pemerintah Berencana Buat Harga Khusus Batubara  hanya untuk Kelistrikan

secara prinsip BLU Batubara seharusnya tidak hanya eksklusif untuk listrik, melainkan juga melibatkan industri lainnya yang dirasa penting untuk ekonomi

Pantausidang, Jakarta – Silang pendapat kebijakan Badan Layanan Umum (BLU) yang dibuat pemerintah. Pemerintah merencanakan membuat kebijakan harga khusus baru DMO Batubara hanya untuk PT PLN atau kelistrikan dan tidak menyertakan industri non-kelistrikan, seperti industri pupuk dan semen pada Selasa, 2 Agustus 2022.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Artinya industri pupuk dan semen harus membeli batubara sesuai harga pasar tanpa ada mekanisme subsidi,” ucap Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO), Anggawira dalam Webinar bertema Tantangan BLU Batubara Membentuk Ketahanan Rantai Suplai Energi Nasional melalui surat elektronik yang diterima Pantausidang.com, Rabu, 3 Agustus 2022.

Anggawira mengatakan, secara prinsip BLU Batubara seharusnya tidak hanya eksklusif untuk listrik, melainkan juga melibatkan industri lainnya yang dirasa penting untuk ekonomi.

“Harusnya BLU dapat menjalankan fungsi pengaturan distribusi, sehingga akan ada penilaian yang jelas dalam menentukan sektor industri yang mana yang perlu diberikan batu bara harga khusus,” ujarnya.

Fathul Nugroho Wakil Ketua Umum ASPEBINDO dalam acara itu juga memperkuat pendapat Anggawira. Menurutnya fokus pemenuhan energi sebaiknya didasarkan pada arah transformasi tata kelola sumberdaya alam nasional.

Saat ini arah dari pemerintah sangat jelas yaitu, investasi dan SDA sebagai goals-nya untuk mendorong lahirnya industri hilir seperti semen, pupuk, dan juga smelter.

“Oleh karena itu kebijakan energi kita juga harus sejalan jangan sampai karena harga mahal pertumbuhan industri hilir terhambat,” ujarnya.

Dia menegaskan, bahwa industri Batubara harus siap menghadapi harga Batubara yang kembali normal. Sehingga akan terjadi peningkatan suplai dari negara China dan Australia.

Selain itu, industri semen perlu mendapat jaminan suplai Batubara sehingga masih diperlukan masuk dalam aturan skema BLU.

“Industri semen ini kan punya andil besar untuk pembangunan negara, kita harus pastikan jangan sampai industri ini semakin kesulitan mendapatkan suplai batubara karena efek untuk perekonomian nasionalnya juga besar,” tegas Fathul.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia, Widodo Santoso mengatakan pasokan batubara untuk industri semen saat ini semakin menipis, sehingga banyak pabrikan yang mematikan atau mengurangi operasinya. Ia juga menjelaskan, saat ini pasokan batu bara untuk pabrik semen ada yang hanya bertahan hingga 10 hari.

“Semen termasuk 10 barang penting kebutuhan nasional tapi saat ini pasokan ke kami susah, jadi banyak anggota kami mematikan pabrik, perlu ada perhatian khusus juga agar kami dapat mencukupi kebutuhan semen untuk pembangunan rumah dan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat,” kata Widodo.

Dia juga menuturkan, jika tidak ada kebijakan DMO UD 90 maka dapat mengakibatkan kenaikan biaya produksi sampai 40%.

“Dan berimbas pada daya beli masyarakat karena harga semen ikut naik,” tukasnya.

Sedangkan Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia, Ardian Choli menanggapi hal ini sebagai momentum untuk mengkonsolidasikan pasokan dan logistik energi di Indonesia. Menurutnya saat ini kegiatan logistik energi di Indonesia masih terfragmentasi.

“Kalau kita dengar dari pembicara yang lain kesulitan yang dihadapi ini harusnya kita jadikan momentum untuk konsolidasi, BLU ini penting untuk melibatkan berbagai pihak jadi pasokan dan logistik energi di Indonesia ini tidak terpecah-pecah tapi bersatu,” pungkasnya. ***Muhammad Shiddiq

Continue Reading
Advertisement

Facebook

Advertisement

Tag

Trending

Open chat
1
Butuh Bantuan?
Hello 👋
Ada yang bisa saya bantu?
Pantausidang.com